Minum usai makan sudah jadi aktivitas yang tak terpisahkan. Apapun jenis minumannya, mulai air mineral, teh, maupun minuman lainnya, kita akan langsung menengguknya sehabis makak.
Tetapi, hal tersebut rupanya tidak dianjurkan baik dalam ajaran Islam maupun dunia medis. Malah dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dikutip dari Bincang Syariah, ternyata banyak ulama yang membahas mengenai kebiasaan ini. Salah satunya adalah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Di setiap ceramahnya, Habib Luthfi selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dari pola makan. Salah satu caranya yaitu dengan tidak langsung minum begitu selesai makan.
Dianjurkan untuk menunggu dulu selama 30 menit baru minum. Ini agar makanan diproses dulu dalam perut.
Kata Ulama Dahulu
Kebiasaan ini rupanya dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Beberapa ulama yang menjelaskan sunah ini antara lain Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin.
" Dan hendaknya tidak banyak minum ketika makan kecuali untuk melancarkan jalannya makanan yang tersendat atau haus, ada yang mengatakan hal seperti ini dianjurkan dalam ilmu kedokteran."
Ibnu Muflih berpendapat senada. Dia menuangkan pendapatnya mengenai sunah tidak langsung minum usai makan dalam kitabnya Al Adab Al Syar'iyyah.
" Buah yang dicerna di dalam perut akan rusak sebab air yang mencampurinya. Sebagian ahli kedokteran mengatakan bahwa menahan haus setelah makan buah-buahan adalah sebaik-baik obat."
Demikian halnya dengan Ibn Al Qayyim Al Jauziyah. Dia membahas hal ini dalam kitabnya At Thibb An Nabawiy.
" Dan minum setelah makan bukan merupakan petunjuk Nabi SAW, air tersebut dapat merusak makanan terutama jika airnya panas atau dingin, sungguh sangat buruk."
Dilihat dari sudut pandang medis, para dokter menjelaskan konsumsi air setelah makan dapat membuat enzim pencernaan dalam perut jadi lebih encer. Sehingga, makanan tidak dapat tercerna dengan baik.
Karena tidak tercerna dengan baik, glukosa dalam makanan dapat berubah menjadi lemak dan memicu kadar insulin. Kondisi ini memicu meningkatnya kadar gula darah.
Kata Para Ahli
Claire Martin, ahli nutrisi yang berasal dari California menyebutkan kalau minum air putih setelah makan bisa memperburuk gastroesophageal reflux disease atau yang biasa kita sebut dengan naiknya asam lambung. Nah, menurutnya hal ini bisa membuat kita merasakan kembung, perut tak nyaman dan juga gangguan pencernaan. Ini disebabkan air putih yang masuk ke dalam perut bersamaan dengan makanan bisa mengubah tingkat keasaman lambung dan memperlambat jalannya pencernaan.
Hal ini pun juga disetujui oleh Dr. Anjo Sood selaku dokter gizi dan ahli nutrisi asal Amerika Serikat. Ia mengatakan jika makanan bisa dicerna dengan baik dalam waktu dua jam. Sehingga jika ada air yang masuk ke dalam perut, maka akan merusak jalannya sistem pencernaan. Lalu minum setelah makan dapat mengencerkan enzim yang penting dalam pencernaan. Hal ini ditanggapi oleh sekresi yang lebih rendah dari enzim pencernaan yang dapat menyebabkan mulas pada perut.
Begitupun juga dengan ahli gizi dari India yang bernama Deepshikha Agarwal. Dilansir dari Times of India kalau minum air putih tepat sesudah makan suapan terakhir itu tidak dianjurkan. Alasannya pun juga sama dengan kedua ahli nutrisi di atas. Adalah air putih akan menghilangkan asam dan enzim yang diperlukan oleh tubuh. Jadi meneguk air putih tepat setelah makan bisa merugikan kesehatan
Dari ketiga pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat kita simpulkan kalau minum air putih setelah makan sebenarnya boleh saja. Akan tetapi, kita minum air berjarak 30 sampai 45 menit setelah makan supaya sistem pencernaan berjalan dengan lancar
Tetapi, hal tersebut rupanya tidak dianjurkan baik dalam ajaran Islam maupun dunia medis. Malah dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Dikutip dari Bincang Syariah, ternyata banyak ulama yang membahas mengenai kebiasaan ini. Salah satunya adalah Habib Muhammad Luthfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Di setiap ceramahnya, Habib Luthfi selalu mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dari pola makan. Salah satu caranya yaitu dengan tidak langsung minum begitu selesai makan.
Dianjurkan untuk menunggu dulu selama 30 menit baru minum. Ini agar makanan diproses dulu dalam perut.
Kata Ulama Dahulu
Kebiasaan ini rupanya dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Beberapa ulama yang menjelaskan sunah ini antara lain Imam Al Ghazali dalam kitabnya Ihya' Ulumuddin.
" Dan hendaknya tidak banyak minum ketika makan kecuali untuk melancarkan jalannya makanan yang tersendat atau haus, ada yang mengatakan hal seperti ini dianjurkan dalam ilmu kedokteran."
Ibnu Muflih berpendapat senada. Dia menuangkan pendapatnya mengenai sunah tidak langsung minum usai makan dalam kitabnya Al Adab Al Syar'iyyah.
" Buah yang dicerna di dalam perut akan rusak sebab air yang mencampurinya. Sebagian ahli kedokteran mengatakan bahwa menahan haus setelah makan buah-buahan adalah sebaik-baik obat."
Demikian halnya dengan Ibn Al Qayyim Al Jauziyah. Dia membahas hal ini dalam kitabnya At Thibb An Nabawiy.
" Dan minum setelah makan bukan merupakan petunjuk Nabi SAW, air tersebut dapat merusak makanan terutama jika airnya panas atau dingin, sungguh sangat buruk."
Dilihat dari sudut pandang medis, para dokter menjelaskan konsumsi air setelah makan dapat membuat enzim pencernaan dalam perut jadi lebih encer. Sehingga, makanan tidak dapat tercerna dengan baik.
Karena tidak tercerna dengan baik, glukosa dalam makanan dapat berubah menjadi lemak dan memicu kadar insulin. Kondisi ini memicu meningkatnya kadar gula darah.
Kata Para Ahli
Claire Martin, ahli nutrisi yang berasal dari California menyebutkan kalau minum air putih setelah makan bisa memperburuk gastroesophageal reflux disease atau yang biasa kita sebut dengan naiknya asam lambung. Nah, menurutnya hal ini bisa membuat kita merasakan kembung, perut tak nyaman dan juga gangguan pencernaan. Ini disebabkan air putih yang masuk ke dalam perut bersamaan dengan makanan bisa mengubah tingkat keasaman lambung dan memperlambat jalannya pencernaan.
Hal ini pun juga disetujui oleh Dr. Anjo Sood selaku dokter gizi dan ahli nutrisi asal Amerika Serikat. Ia mengatakan jika makanan bisa dicerna dengan baik dalam waktu dua jam. Sehingga jika ada air yang masuk ke dalam perut, maka akan merusak jalannya sistem pencernaan. Lalu minum setelah makan dapat mengencerkan enzim yang penting dalam pencernaan. Hal ini ditanggapi oleh sekresi yang lebih rendah dari enzim pencernaan yang dapat menyebabkan mulas pada perut.
Begitupun juga dengan ahli gizi dari India yang bernama Deepshikha Agarwal. Dilansir dari Times of India kalau minum air putih tepat sesudah makan suapan terakhir itu tidak dianjurkan. Alasannya pun juga sama dengan kedua ahli nutrisi di atas. Adalah air putih akan menghilangkan asam dan enzim yang diperlukan oleh tubuh. Jadi meneguk air putih tepat setelah makan bisa merugikan kesehatan
Dari ketiga pendapat yang dikemukakan oleh para ahli, dapat kita simpulkan kalau minum air putih setelah makan sebenarnya boleh saja. Akan tetapi, kita minum air berjarak 30 sampai 45 menit setelah makan supaya sistem pencernaan berjalan dengan lancar